Selasa, 23 Juni 2020

Sejarah sastra

Nama  : Firda A'inanil Asyrofah
Nim   : 196151039

      Angkatan 45 lahir lebih realistis daripada angkatan pujangga baru yang romantisme. Angkatan ini lahir memiliki semangat patriotisme yang besar yang gambarkan para wartawannya melalui karya-karyanya. Salah satu karya angkatan 45 yaitu surat kepercayaan gelanggangan yang di atur pada 18 februari 1950. Surat ini memiliki konsep bahwa sastrawan dan budayawan pada masa itu tidak mau di atur oleh pihak berbaring yang ada dalam dirinya.
      Pernyataan yang ada di dalam surat kepercayaan gelanggaan ini,merupakan seperti sebuah sindiran untuk para angkatan pujangga baru, karena mereka yang terpengaruh oleh budaya barat, dan yang tetap menciptakan kubu barat dan kubu timur. Adapapun isi surat kepercayaan gelanggang:

 Kami adalah ahli waris yang sah dari budaya dunia dan budaya ini kami teruskan dengan cara kami sendiri kami lahir dari tengah orang banyak dan pengertian rakyat bagi kami adalah kumpulan campur-baur dari dunia baru yang sehat bisa ingat.

Lain keindonesiaan kami tidak hanya mata karena kulit kami yang sawo matang, rambut kami yang hitam, atau tulang pelipis kami yang menjorok ke depan, tetapi lebih banyak oleh apa yang diutarakan oleh wujud pernyataan hati dan pikiran kami.

Kami tidak akan memberi kata ikatan untuk kebudayaan indonesia kami tidak ingat akan menglap-lap hasil kebudayaan lama sampai berkilat dan untuk di banggakan, tetapi kami memikirkan suatu penghidupan kebudayaan baru yang sehat. Kebudayaan indonesia ditetapkan oleh kesatuan dari berbagai-bagai rangsang suara yang disebabkan oleh suara yang dilontarkan kembali dalam bentuk suara sendiri. Kami akan menentang segala usaha yang mempersempit dan menghalangi tidak betulnya pemeriksaan ukuran nilai.

Revolusi bagi kami ialah penempatan nilai-nilai baru atas nilai nilai usang yang dihancurkan. Demikian kami berpendapat, bahwa revolusi di tanah air kami sendiri belum selesai. Dalam penemuan kami, kami mungkin tidak selalu asli; yang pokok ditemui adalah manusia. Dalam cara kami mencari, membahas, dan menelaah kami membawa sifat sendiri.


Penghargaan kami terhadap keliling (masyarakat) adalah penghargaan orang-orang yang mengetahui adanya saling pengaruh antara masyarakat dan seniman.


Jakarta, 18 Februari 1950

Itulah isi surat kepercayaan gelanggang. Jika dilihat dari konsep isi suratnya, terlihat jelas bahwa sastrawan dan budayawan saat itu tidak mau aturan oleh pihak berbaring yang ada di dirinya.
Kalau menurut saya, isi surat itu merupakan sebuah sindiran untuk angkatan pujangga baru yang terpengaruh oleh budaya barat dan yang mengkubu-kubu atau yang membedakan antara kelompok barat dan kelompok timur.

(https://www.scribd.com/doc/55895315/Kesusasteraan-Angkatan-45)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar