Sabtu, 17 September 2016

situs manusia purba di patiayam

SITUS MANUSIA PURBA DI PATIAYAM KUDUS TERUS DI GALI

Oleh: Siswanto

        Situs Patiayam merupakan daerah pegunungan dan secara geografis terletak dalam dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati. Daerah Patiayam secara adminsitratif masuk ke dalam Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Secara morfologi daerah Patiayam  merupakan sebuah kubah (dome) dengan ketinggian puncak tertingginya (Bukit Patiayam) 350 meter di atas muka laut. Di daerah Patiayam ini terdapat batuan berumur plestosen yang mengandung fosil vertebrata dan manusia purba yang diendapkan dalam lingkungan sungai dan rawa-rawa.
      Balai Arkeologi Yogyakarta beberapa tahun terakhir secara kontinyu meneliti Situs Patiayam di Kabupaten Kudus. Dan pada tahun 2008 telah dilaksanakan penelitian kembali, tepatnya pada pertengahan akhir bulan April hingga awal Mei 2008. Penelitian terakhir memperoleh hasil yang sangat penting diantaranyta ditemukannya alat batu yaitu merupakan kelengkapan unsur budaya dari manusia purba di wilayah tersebut. Penelitian terakhir juga mengkonsentrasikan penelusuran posisi stratigrafis fosil fauna yaitu melakukan ekskavasi di lereng Bukit Senthong. Ekskavasi ini merupakan pengembangan lokasi dari ekskavasi tahun sebelumnya di lereng Gunung Slumprit, dan merupakan tindaklanjut dari dari hasil temuan gading Stegodon sepanjang 3.5 meter oleh masyarakat beberapa bulan sebelumnya.
        Temuan demi temuan yang terkumpul menambah kelengkapan koleksi dan informasi tentang peradaban manusia purba pada masa Plestosen di wilayah Jawa bagian utara. Data fauna yang telah teridentifikasi diperoleh 9 familia vertebrata antara lain Bovidae, Hominidae, Cervidae, Stegodon, Chamidae, Suidae, Elephantidae, Felidae, dan Hipopotamidae. Sedangkan dari avertebrata  terdiri dari familia Testunidae, Tridacna, dan Corbiculidae. Hasil tersebut mengindikasikan lingkungan biologis Patiayam pada kala plestosen mempunyai karakteristik tersendiri sesuai jamannya. Kehidupan tumbuhan dan binatang di daerah ini berdasarkan hasil penelitian para ahli memiliki jenis dan varian yang tidak jauh dengan daerah (situs) lain seperti Sangiran, Trinil, Ngandong dan lainnya di samping itu kondisi lingkungan yang tidak jauh berbeda.
     Tercatat beberapa penelitian yang dilakukan di situs ini sebelum kemerdekaan adalah oleh Van Es pada tahun 1931, setelah itu baru pada tahun 1978 dilakukan penelitian geologi oleh Sartono (Simanjuntak, 1984).Penelitian oleh Van Es pada tahun 1931 menemukan sembilan jenis sisa fosil vertebrata,  kemudian pada tahun 1978 Sartono dkk. dalam penelitiannya melengkapi temuan Van Es dengan menemukan 17 spesieshewan vertebrata serta ditemukannya sisa manusia Homo erectus.Dilengkapi dengan data geologis dan kronologis pembentukan batuan di daerah Patiayam  akan memberikan gambaran perkembangan bagaimana lingkungan fisik dan biologis daerah Patiayam tersebut pada masa lalu kala plestosen dalam mendukung kehidupan manusia di dalamnya.

4 komentar: